Pola Makan Seimbang Pangkal Hidup Sehat
Untuk menunjang aktivitas tubuh, orang perlu makan. Selain untuk mengembalikan energi yang terpakai, makan juga untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan protein, mineral, dan vitamin. Namun karena kesibukan kerja, banyak orang terutama di kota-kota besar cenderung mengkonsumsi makanan yang tidak sehat yakni makanan yang tidak seimbang komposisinya dengan kecenderungan tinggi lemak. Kondisi ini tentu tidak baik bagi tubuh dan kesehatan.Jika pola makan yang tidak sehat ini berlanjut, lambat laun akan menimbulkan gangguan pada tubuh. Pada gilirannya, pola makan tidak sehat ini akan mempengaruhi kesehatan tubuh mulai dari yang ringan seperti ganguan sistem pencernaan hingga berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes dan jantung.
Untuk menghindari penyakit-penyakit tersebut, ahli gizi menyarankan untuk mengkonsumsi menu makanan sehat yang disebut dengan menu seimbang. Pada dasarnya, menu seimbang dibuat melalui perhitungan tertentu dengan memperhatikan kebutuhan kalori individual. Hasil perhitungan itulah yang kemudian dikonversikan dalam bentuk makanan yang disajikan tiga kali sehari yakni pagi, siang, dan malam. Plus dua makanan ringan untuk selingan di antara ketiga jadwal makan utama tadi.
Memperbaiki pola makan dan membatasi jumlah asupan makanan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh memang sangat dianjurkan. Namun diakui, mengubah kebiasaan atau pola makan memang sulit. Kesungguhan menjadi kata kunci untuk mengubah pola makan menuju pola makan yang sehat karena upaya ini memang perlu waktu dan kesabaran.
Berbicara tentang disiplin dalam mengatur pola makan, mungkin bisa melihat para vegetarian. Mereka membatasi diri dengan hanya memakan makanan yang bersumber dari bahan nabati. Setidaknya ada tiga kelompok vegetarian yang terbagi berdasarkan tingkat kekuatan meninggalkan makanan yang berasal dari hewan.
Pesco vegetarian merupakan orang yang mengkonsumsi makanan berbahan nabati tetapi masih memakan daging putih tertentu seperti daging ikan atau ayam. Namun dia sama sekali tidak memakan daging merah seperti daging sapi dan kerbau. Lacto ovo vegetarian sama sekali tidak mengonsumsi daging baik daging merah maupun putih tetapi masih memakan susu atau telur. Sementara yang paling tinggi tingkatannya adalah kelompok vegan yang sama sekali tak memakan produk hewani dan keturunannya termasuk keju, madu, dan royal jelly.
Selain vegetarian, belakangan dikenal metode detoksivikasi. Metode ini intinya menghilangkan racun yang menumpuk dalam tubuh dengan mengkonsumsi makanan organik. Namun, makanan jenis ini masih sulit. Selain terbatas, harganya pun tergolong mahal. Bahan makanan ini salah satunya dapat ditemukan di sebuah toko di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Lelah bekerja seharian, stress, atau telat makan sering kali membuat kondisi tubuh melemah. Di saat seperti ini suplemen bisa menjadi alternatif. Suplemen bisa memberi zat gizi tambahan bagi tubuh yang bukan berasal dari makanan. Segala jenis suplemen kini tersedia di apotek seperti suplemen penambah darah, menjaga kesehatan kulit, bagi penderita diabetes, maupun untuk nutrisi otak. Namun berhati-hatilah dalam mengkonsumsi suplemen. Jika berlebihan bisa berakibat fatal.
Konsumen suplemen tak lagi didominasi orang dewasa. Orangtua kini mulai menerapkan asupan gizi tambahan bagi putra-putri mereka. Bukan lantaran lantah mengikuti tren namun untuk menambah ketahanan tubuh. Meski demikian, dokter gizi tetap menganjurkan untuk mengatur pola makan agar tubuh tetap sehat.
http://rosbagas.wordpress.com/2007/10/21/pola-makan-seimbang-pangkal-hidup-sehat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar